Peran Artificial Intelligence dalam Deteksi Kesalahan Akuntansi (Artikel Ilmiah)

ABSTRAK

Kajian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), yang mulai diterapkan dalam bidang akuntansi guna meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelaporan keuangan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji peran AI dalam mendeteksi kesalahan pencatatan dan meminimalkan terjadinya fraud (kecurangan) dalam laporan akuntansi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Berdasarkan hasil pembahasan, disimpulkan bahwa penerapan AI dalam akuntansi mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pengambilan keputusan melalui analisis data real-time serta deteksi anomali. Namun, tantangan dalam implementasinya meliputi biaya tinggi, kebutuhan pelatihan, serta isu etika seperti privasi data dan bias algoritma. Oleh karena itu, kolaborasi antara teknologi AI dan profesionalisme auditor tetap diperlukan untuk menjaga integritas dan keandalan informasi keuangan.

Kata kunci: Artificial Intelligence, akuntansi, deteksi kesalahan, fraud, efisiensi

1. PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi lima subbab, yakni latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, dan metode penulisan. Berikut paparan lengkapnya.

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi semakin cepat dan masif, berbagai kegiatan sudah beralih dari praktik tradisional ke praktik yang lebih modern dan berbasis internet. Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu produk dari perkembangan teknologi yang terjadi dan sudah marak digunakan oleh berbagai kalangan dengan kepentingan tertentu. Dalam bidang akuntansi sendiri, praktik akuntansi modern dengan menggunakan AI sudah mulai diterapkan menggantikan praktik akuntansi tradisional.

Berdasarkan data dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2024), kesalahan pencatatan akuntansi dan fraud terjadi sebanyak 1.921 kasus dari 138 negara yang berbeda dengan rata-rata kerugian sebesar 5%. Oleh karena itu, AI digunakan dalam bidang akuntansi sebagai solusi untuk mempermudah, mempersingkat, dan meminimalkan kesalahan dalam proses pelaporan akuntansi sehingga terciptanya efisiensi dan efektivitas dalam pengerjaannya.

Penggunaan AI dalam akuntansi telah terbukti memberikan manfaat besar bagi perusahaan karena sistem berbasis AI memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan otomatisasi dalam pemrosesan data keuangan, serta menyediakan informasi real-time yang mendukung pengambilan keputusan strategis (Rehanindya Krispradana & Dikho Rahmat Mauluddin, 2024).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peran Artificial Intelligence (AI) dalam deteksi kesalahan akuntansi penting dikaji karena memiliki dampak yang signifikan dalam dunia akuntansi sehingga mempermudah pelaku akuntansi dalam melakukan pekerjaannya serta meminimalkan terjadinya kesalahan pencatatan dalam laporan akuntansi.

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam artikel ini difokuskan pada peran AI dalam mendeteksi kesalahan dan fraud dalam pembuatan laporan akuntansi.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji adalah bagaimana mengatasi kesalahan pencatatan dan meminimalkan terjadinya fraud dengan mengimplementasikan AI dalam bidang akuntansi.

1.4 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai adalah mengkaji peran AI dalam mengatasi kesalahan pencatatan dan meminimalkan terjadinya fraud di bidang akuntansi.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka. Metode studi pustaka merupakan metode yang melibatkan pengumpulan dan analisis informasi dari berbagai sumber literatur yang relevan, seperti artikel jurnal, buku, dan laporan resmi terkait pengimplementasian AI dalam sektor keuangan khususnya di bidang akuntansi.

2. KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori dan temuan terdahulu terkait Artificial Intelligence dalam akuntansi, deteksi kesalahan akuntansi dan fraud dengan AI, serta manfaat dan tantangan penggunaan AI dalam akuntansi.

2.1 Artificial Intelligence dalam Akuntansi

Menurut Susanto (2020), Artificial Intelligence (AI) dalam akuntansi didefinisikan sebagai penggunaan teknologi cerdas berbasis mesin untuk melaksanakan tugas-tugas akuntansi secara otomatis, seperti pencatatan transaksi, analisis laporan keuangan, hingga pendekatan anomali data.

Penerapan AI dalam akuntansi membawa dampak besar pada perubahan cara akuntansi dilakukan, terutama dalam hal efisiensi dan akurasi. Dengan kemampuan AI untuk menganalisis data dalam waktu yang sangat cepat, kesalahan pencatatan dan keterlambatan dalam laporan keuangan bisa diminimalkan. Hal ini tentu saja berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih akurat dan tepat waktu, terutama dalam situasi yang membutuhkan data real-time.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pekerjaan akuntansi. Teknologi ini tidak hanya menggantikan pekerjaan manusia, tetapi juga membantu meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan produktivitas di bidang akuntansi.

2.2 Deteksi Kesalahan Akuntansi dan Fraud dengan AI

Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam bidang akuntansi telah menjadi inovasi penting dalam upaya meminimalkan kesalahan pencatatan serta mengidentifikasi potensi fraud. Sistem AI yang dikembangkan dengan teknologi machine learning dan data analytics mampu memproses volume data keuangan yang besar dalam waktu singkat dan mengidentifikasi pola-pola transaksi yang mencurigakan.

Menurut Issa et al. (2016), AI memiliki potensi besar dalam proses audit dan akuntansi, terutama dalam mendeteksi penyimpangan yang tidak biasa dalam data keuangan. Dengan menganalisis data historis dan mempelajari pola transaksi, sistem AI mampu membedakan antara transaksi normal dan transaksi yang mengandung potensi penyimpangan atau fraud. Teknologi ini membantu auditor dan akuntan dalam mempercepat proses pemeriksaan serta meningkatkan akurasi dalam pelaporan.

Selain itu, menurut Kranacher et al. (2011), fraud sering kali sulit terdeteksi karena pelaku menyamarkan tindakan mereka dengan transaksi yang tampak legal. Oleh karena itu, penggunaan AI dalam mendeteksi fraud menjadi penting karena AI dapat melakukan analisis anomali, mengenali pola transaksi berisiko tinggi, serta memberikan peringatan dini sebelum kerugian yang lebih besar terjadi. Teknologi ini bekerja secara otomatis dan terus belajar dari data baru, sehingga akurasinya dapat meningkat seiring waktu.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran AI dalam mendeteksi kesalahan dan fraud sangat penting untuk mendukung integritas laporan keuangan. Meskipun AI menawarkan kecepatan dan presisi yang tinggi, kolaborasi dengan auditor manusia tetap dibutuhkan untuk menginterpretasikan hasil secara kontekstual dan memastikan keandalan proses audit. Dengan sinergi antara kecanggihan teknologi dan keahlian profesional, kualitas pelaporan akuntansi dapat ditingkatkan secara signifikan.

2.3 Manfaat dan Tantangan Penggunaan AI dalam Akuntansi

Menurut Hasanah (n.d.), penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam akuntansi membawa transformasi besar dengan mengotomatisasi tugas rutin, seperti pencatatan transaksi dan rekonsiliasi akun, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan manusia. AI juga membantu dalam analisis data keuangan, memberikan wawasan yang lebih mendalam, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat. Selain itu, AI memainkan peran penting dalam kepatuhan dan audit, dengan mendeteksi anomali dan memastikan integritas laporan keuangan. Namun, tantangan etis seperti privasi data, transparansi keputusan, dan bias dalam algoritma harus dikelola dengan hati-hati untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dalam akuntansi.

Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam akuntansi membawa transformasi besar dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi human error, dan memperkuat analisis data untuk pengambilan keputusan. Namun, penggunaan AI harus tetap memperhatikan etika, seperti menjaga privasi data, transparansi keputusan, dan mengelola potensi bias agar akuntabilitas dan integritas tetap terjaga.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa AI membawa banyak manfaat dalam dunia akuntansi, terutama dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pengambilan keputusan. Meski demikian, penting untuk selalu mempertimbangkan risiko etis yang muncul, seperti masalah privasi data, transparansi sistem, dan potensi bias. Dengan pengelolaan yang bijak, AI dapat dioptimalkan untuk mendukung praktik akuntansi yang lebih efektif, bertanggung jawab, dan berintegritas.

3. ANALISIS

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dianalisis terkait dengan peran Artificial Intelligence dalam deteksi kesalahan akuntansi.

3.1 Efisiensi dan Akurasi

Salah satu manfaat utama penerapan Artificial Intelligence dalam akuntansi adalah peningkatan efisiensi dan akurasi. Dengan menggunakan algoritma machine learning dan data analytics yang canggih, AI mampu memproses ribuan hingga jutaan transaksi dalam waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan proses manual. Hal ini tentu saja mengurangi tingkat kesalahan manusia (human error) yang sering terjadi akibat kelelahan, ketidaktelitian, atau ketidakkonsistenan manusia dalam memproses data akuntansi.

Keunggulan AI dalam meningkatkan efisiensi ini menjadi sangat krusial dalam dunia bisnis modern, di mana pengambilan keputusan yang cepat dan akurat menjadi kunci persaingan. Selain itu, sistem berbasis AI mampu memperbarui data secara real-time, memberikan laporan keuangan yang up-to-date, dan membantu manajemen dalam merespons perubahan pasar secara lebih responsif. Efisiensi ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga biaya operasional perusahaan dalam jangka panjang.

3.2 Deteksi Kesalahan dan Fraud

Artificial Intelligence memiliki kapabilitas yang luar biasa dalam mendeteksi kesalahan pencatatan dan indikasi fraud (kecurangan) di dalam laporan keuangan. Dengan menganalisis pola data historis dan menemukan anomali atau ketidakwajaran, AI dapat memberikan peringatan dini terhadap potensi terjadinya kesalahan atau fraud. Fitur ini sangat membantu auditor dan tim keuangan dalam mempercepat proses audit, mengarahkan fokus mereka ke area-area yang berisiko tinggi, dan meningkatkan akurasi dalam penyusunan laporan audit. Bahkan, AI mampu mendeteksi kecurangan yang sifatnya tersembunyi dan kompleks, yang mungkin sulit ditemukan melalui metode audit tradisional.

Namun demikian, hasil analisis dari sistem AI perlu tetap divalidasi oleh auditor manusia. Pendekatan kombinatif ini, yaitu menggabungkan analisis berbasis AI dengan keahlian profesional auditor, akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih terpercaya dan objektif.

3.3 Tantangan Implementasi

Walaupun penerapan Artificial Intelligence menawarkan banyak keunggulan, terdapat pula berbagai tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah tingginya biaya investasi awal, mulai dari pembelian perangkat keras dan perangkat lunak, hingga biaya pengembangan sistem AI yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus menyiapkan pelatihan intensif untuk karyawan agar mereka mampu mengoperasikan dan memanfaatkan sistem AI secara maksimal.

Tantangan lainnya adalah terkait aspek etis, seperti menjaga keamanan dan privasi data keuangan, menghindari bias algoritma yang dapat mempengaruhi hasil analisis, serta memastikan transparansi dalam penggunaan AI. Risiko kegagalan sistem atau ketergantungan berlebihan terhadap teknologi juga menjadi hal yang perlu diantisipasi. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan AI, perusahaan perlu membuat perencanaan yang matang, mempertimbangkan keuntungan jangka panjang, serta memastikan bahwa penggunaan AI diintegrasikan dengan nilai-nilai etis dan standar akuntansi yang berlaku.

4. PENUTUP

Bagian penutup merupakan bagian akhir dari kajian ini. Bagian ini berisi simpulan dan saran. Berikut paparan lengkapnya.

4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam bidang akuntansi memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelaporan keuangan. AI mampu mendeteksi kesalahan dan kecurangan secara lebih cepat dan akurat dengan menganalisis pola data dan hal-hal yang tidak wajar, yang sering kali sulit ditemukan secara manual. Selain itu, AI mendukung pengambilan keputusan berbasis data secara real-time yang lebih responsif terhadap perubahan pasar. Namun, penggunaan AI juga menghadapi tantangan seperti biaya tinggi, kebutuhan pelatihan, serta isu etis seperti privasi data dan potensi bias algoritma. Oleh karena itu, kombinasi antara teknologi AI dan profesionalisme auditor tetap diperlukan untuk memastikan keandalan dan integritas informasi keuangan.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah perusahaan perlu mulai mempertimbangkan implementasi AI dalam sistem akuntansi mereka dengan melakukan evaluasi kebutuhan, kesiapan infrastruktur, dan potensi manfaat jangka panjang. Selain itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja agar mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Penggunaan AI juga harus diiringi dengan kebijakan yang menjamin etika, privasi data, dan transparansi sistem guna mencegah penyalahgunaan dan menjaga kepercayaan publik terhadap informasi keuangan yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

ACFE. (2024). Occupational Fraud 2024: A Report to the Nations. https://www.acfe.com/-/media/files/acfe/pdfs/rttn/2024/2024-report-to-the-nations.pdf

Hasanah, U. (n.d.). Privasi Data dan Transparansi: Tantangan Etis dalam Penerapan Artificial Intelligence (AI) di Bidang Akuntansi (Vol. 1).

Issa, H., Sun, T., & Vasarhelyi, M. A. (2016). Research ideas for artificial intelligence in auditing: The formalization of audit and workforce supplementation. Journal of Emerging Technologies in Accounting, 13(2), 1-20. https://publications.aaahq.org/jeta/article-abstract/13/2/1/9209/Research-Ideas-for-Artificial-Intelligence-in?redirectedFrom=fulltext

Kranacher, M.-J., Riley, R., & Wells, J. T. (2011). Forensic Accounting and Fraud Examination. https://books.google.co.id/books?id=iED8V_Vqj5gC&lpg=PP1&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q&f=false

Rehanindya Krispradana, & Dikho Rahmat Mauluddin. (2024). Menuju masa depan akuntansi: Memanfaatkan potensi kecerdasan buatan dalam pelaporan keuangan. Jurnal Ilmiah Ekonomi, Akuntansi, dan Pajak, 1(4), 77-86. https://doi.org/10.61132/jieap.v1i4.619

Susanto, A. (2020). Sistem Informasi Akuntansi: Struktur, Pengendalian, Risiko, dan Teknologi. Lingga Jaya.

PENULIS

Iftiha Rizki Azzahra

Anthea Safana Nurdyani

Putty Aisyah Dwi Angelina