Digitalisasi merujuk pada pemanfaatan teknologi digital untuk mengubah model bisnis, menciptakan sumber pendapatan baru, dan membuka peluang dalam menghasilkan nilai melalui peralihan ke bisnis berbasis digital. Dalam bidang akuntansi, akuntansi digital adalah transformasi pengelolaan keuangan perusahaan dengan mengadopsi informasi akuntansi dalam format digital. Implementasi sistem informasi akuntansi menjadi langkah strategis dalam proses digitalisasi akuntansi, memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasional dan kinerja bisnisnya [1].
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan perangkat yang terintegrasi dalam bidang Teknologi Informasi (TI) dan dirancang untuk mendukung pengelolaan serta pengendalian berbagai aspek yang berkaitan dengan ekonomi dan keuangan perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat menghasilkan dua kemungkinan, yakni keberhasilan atau kegagalan sistem. Kualitas kinerja Sistem Informasi Akuntansi dapat dinilai dari tingkat kepuasan pengguna maupun efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi itu sendiri [2].
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang semakin signifikan dalam mendukung transformasi bisnis di era digital yang terus berkembang. SIA berkontribusi penting dalam mengintegrasikan data keuangan, mengotomatisasi proses akuntansi, serta mendukung analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat dan responsif [3].
Transformasi digital telah menjadi faktor utama dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing perusahaan di era yang didorong oleh kemajuan teknologi informasi. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi (SIA) berbasis teknologi, perusahaan dapat mengelola data keuangan dengan lebih efisien sekaligus mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Sistem terintegrasi ini memungkinkan perusahaan merespons perubahan pasar dengan lebih cepat, memanfaatkan informasi untuk meningkatkan kinerja bisnis, serta memberikan pengalaman pelanggan yang lebih optimal [4, p. 7023].
Transformasi digital melalui SIA menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi bisnis. Implementasi sistem ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatisasi proses akuntansi, sehingga mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk tugas manual, sekaligus meminimalkan risiko kesalahan. Selain itu, integrasi SIA memfasilitasi pertukaran data antar departemen, yang pada akhirnya memperkuat koordinasi dan kolaborasi di seluruh organisasi. Dengan data keuangan yang terorganisir dan akurat, perusahaan dapat melakukan analisis keuangan yang lebih mendalam, yang mendukung pengembangan strategi bisnis yang lebih efektif [4, p. 7026].
Perusahaan yang menggunakan SIA berbasis teknologi harus memastikan bahwa sistem yang diimplementasikan dilengkapi dengan perlindungan data yang kuat, seperti enkripsi data, firewall, dan sistem pemantauan yang andal. Selain itu, kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data, seperti General Data Protection Regulation (GDPR), menjadi semakin penting untuk menjaga privasi konsumen. Pelanggaran terhadap regulasi ini tidak hanya berisiko pada sanksi denda, tetapi juga dapat merusak kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan [4, p. 7027].
Namun, tantangan seperti penerimaan teknologi oleh pengguna, risiko keamanan data, dan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia perlu diatasi. Keamanan data menjadi perhatian utama karena meningkatnya ancaman terhadap informasi sensitif yang dapat merugikan reputasi dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Oleh sebab itu, perusahaan harus menerapkan kebijakan keamanan yang kuat, memanfaatkan teknologi canggih, dan menyediakan pelatihan yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut [4, p. 7027].
Sebagai contoh penerapan nyata, sebuah UMKM di sektor makanan dan minuman yang diulas dalam jurnal ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional dengan menggunakan software akuntansi berbasis cloud. Sistem ini memungkinkan mereka untuk mencatat transaksi harian secara otomatis, menghasilkan laporan keuangan secara instan, dan memantau arus kas secara real-time. Dengan penerapan SIA tersebut, UMKM ini mampu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk proses manual hingga 40%, meningkatkan akurasi pencatatan keuangan, dan membuat keputusan bisnis yang lebih cepat berdasarkan data yang akurat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengelola data keuangan secara lebih terstruktur dan terintegrasi, sehingga memudahkan dalam memonitor kondisi keuangan perusahaan secara real-time. Transformasi digital ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat, tetapi juga membantu UMKM dalam memenuhi kewajiban pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar regulasi, meningkatkan kredibilitas mereka di mata pemangku kepentingan, serta membuka peluang untuk mengakses pendanaan dan memperluas pasar secara lebih efektif [5].
Kesimpulan
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung transformasi digital di bidang akuntansi, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan keuangan perusahaan. Digitalisasi yang dilakukan melalui penerapan SIA memungkinkan perusahaan, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk mengelola data keuangan secara lebih terstruktur dan terintegrasi, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih tepat. Selain mengotomatisasi proses akuntansi, SIA juga memfasilitasi koordinasi dan kerjasama antar departemen dalam perusahaan, yang berdampak positif pada kinerja keseluruhan perusahaan. Meskipun demikian, tantangan seperti adopsi teknologi oleh pengguna dan masalah keamanan data harus diatasi dengan kebijakan keamanan yang solid dan pelatihan yang memadai untuk memaksimalkan manfaat yang diperoleh. Dengan memanfaatkan SIA, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik, meningkatkan transparansi, dan memenuhi kewajiban pelaporan sesuai regulasi yang berlaku. Dalam jangka panjang, penerapan SIA membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dan tumbuh di pasar yang semakin terdigitalisasi.
Referensi
[1] N. Fauziyyah, “Efek Digitalisasi Terhadap Akuntansi Manajemen,” Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, p. 382, 2022.
[2] H. Nengsy, “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Penggunaanteknologi Informasi Akuntansi Terhadap Kinerjamanajerial Pada Perbankan Di Tembilahan” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 7, no. 1, p. 1, 2018.
[3] R. Amelia, “Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mendukung Transformasi Bisnis Digital” Jurnal Ilmu Data , vol. 4, no. 4, p. 1, 2024.
[4] Y. H. Varin and R. Firdaus, “Transformasi Bisnis Digital: Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam E-Commerce” JIIC: JURNAL INTELEK INSAN CENDIKIA, vol. 1, no. 10, p. 7022, 2024.
[5] T. Fitari and . L. Hartati, “Analisis Penerapan Digitalisasi Laporan Keuangan pada Usaha Kecil (Studi pada Usaha Kecil Kuliner di Kota Pangkalpinang)” Equity : Jurnal Ekonomi, vol. 8, no. 1, p. 84, 2022.
Penulis
Ricky Dinho Wardana